proofdaily.com – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah mengidentifikasi sebuah kasus dugaan manipulasi data dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh salah satu anak perusahaannya, PT Kimia Farma Apotek (KFA), selama periode 2021-2022.
Kasus ini terungkap berkat inisiatif ‘bersih-bersih’ yang dilancarkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana KAEF berkolaborasi dengan pemegang saham untuk menyelidiki kegiatan di KFA.
Direktur Utama KAEF, David Utama, menjelaskan melalui pernyataan resmi pada Jumat (31/5), bahwa saat ini tengah berlangsung penyelidikan mendalam oleh pihak independen terhadap dugaan manipulasi tersebut. Akibat dari dugaan pelanggaran ini, KAEF mengalami kerugian konsolidasi sebesar Rp1,82 triliun pada tahun 2023.
David Utama juga menyebut bahwa insiden ini berdampak pada penurunan laba KAEF tahun itu, dengan beban usaha KFA meningkat signifikan sebesar 35,53 persen year on year menjadi Rp4,66 triliun pada 2023.
Dalam rangka memperbaiki situasi, manajemen KAEF telah mengambil langkah-langkah restrukturisasi dan reorientasi bisnis yang mencakup penataan ulang fasilitas produksi, pengaturan portofolio produk, optimasi saluran penjualan, pengimplementasian strategi kepemimpinan biaya, dan transformasi sumber daya manusia.
“Langkah-langkah restrukturisasi keuangan dan penataan aset yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan,” ungkap David.
Lebih jauh, David menyatakan keyakinannya bahwa upaya pembenahan yang dilakukan pada tahun 2023 akan memberikan dasar yang kuat untuk peningkatan kinerja Kimia Farma di masa depan. Strategi ini melibatkan tiga fase: pertama, mencapai keunggulan operasional untuk profitabilitas, kedua, memperkuat keuangan untuk memanfaatkan potensi yang ada, dan ketiga, mengembangkan ekosistem kesehatan di Indonesia melalui pendekatan digital.
Tahun 2023 juga mencatatkan pertumbuhan penjualan Kimia Farma menjadi Rp9,96 triliun, naik 7,93 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,23 triliun.
“Kami berfokus pada pembenahan internal dan keunggulan operasional untuk memastikan pertumbuhan penjualan berkelanjutan. Inisiatif ini membuktikan bahwa Kimia Farma memiliki fundamental bisnis yang kuat dan prospek pertumbuhan yang positif,” pungkas David.