proofdaily.com

proofdaily.com – Polisi menghadapi tantangan yang berkelanjutan dalam mengusut kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia yang meninggal pada tahun 2015. Setelah sembilan tahun, penyelidikan masih belum menghasilkan terobosan signifikan terkait penyebab kematian atau pelaku yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kendala dalam Penyelidikan

Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam kasus ini adalah identifikasi korban yang terlambat. “Pada awal penemuan, kami tidak langsung mengetahui identitas korban. Baru setelah beberapa hari, orang tua korban datang dan mengidentifikasi bahwa korban adalah anak mereka berdasarkan barang-barang yang dimilikinya,” jelas Arya.

Lambatnya proses identifikasi ini berdampak pada keterlambatan penyelidikan awal. Arya menambahkan, “Ketika kami kembali ke tempat kejadian perkara dan asrama korban, kondisi sudah banyak berubah dalam lima hari tersebut, yang membuat penyelidikan menjadi lebih sulit.”

Langkah Penyidikan Berikutnya

Baru-baru ini, kepolisian telah melakukan audiensi dengan pihak Universitas Indonesia dan keluarga Akseyna untuk membahas perkembangan penyidikan. Arya menegaskan bahwa tidak akan ada penyelidikan dari awal, melainkan akan melanjutkan dengan informasi dan bukti yang sudah ada.

“Kami akan mengkaji ulang selurah bukti dan keterangan saksi yang telah kami peroleh sebelumnya. Ini termasuk hasil autopsi, keterangan saksi, dan hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik,” ujar Arya. Hingga saat ini, sudah 38 saksi yang dimintai keterangan, namun belum ada bukti baru yang ditemukan.

Pertimbangan Olah TKP Ulang

Arya juga menyampaikan bahwa polisi mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara ulang, meskipun mengakui bahwa kondisi TKP saat ini sudah banyak berubah. “Kami akan mempertimbangkan untuk kembali melakukan olah TKP, meskipun lokasi seperti danau tempat korban ditemukan telah mengalami perubahan signifikan,” kata Arya.

Konteks Kasus

Akseyna Ahad Dori, mahasiswa fakultas Biologi UI, ditemukan meninggal di dasar Danau Kenanga UI, Depok, pada 26 Maret 2015. Awalnya, kasus ini dianggap sebagai bunuh diri, namun investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa ini adalah pembunuhan, yang ditandai dengan luka parah di kepala dan badan, serta jenazahnya yang ditemukan dengan ransel berisi batu bata seberat 14 kilogram.

Penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi yang menimpa Akseyna, dengan harapan untuk akhirnya memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.