Polimiositis (PM) dan dermatomiositis (DM) adalah gangguan inflamasi yang langka dan kronis yang mempengaruhi otot-otot rangka dan, dalam kasus DM, juga kulit. Mengingat kedua kondisi ini memiliki patogenesis autoimun, pengobatan terutama difokuskan pada modulasi atau penekanan sistem imun. Artikel ini akan menyediakan tinjauan terkini tentang terapi yang tersedia dan strategi pengobatan untuk PM dan DM, mencakup kemajuan terkini dalam bidang ini.

  1. Pemahaman PM dan DM
    A. Karakteristik dan Perbedaan

    • PM menyebabkan peradangan dan kelemahan otot sedangkan DM ditandai oleh ruam khas dan peradangan otot.
      B. Diagnosis dan Manifestasi Klinis
    • Diagnosis biasanya melibatkan tes darah, EMG, MRI, dan biopsi otot atau kulit.
  2. Pendekatan Pengobatan Tradisional
    A. Kortikosteroid

    • Penggunaan kortikosteroid seperti prednison sering kali merupakan langkah pertama dalam pengobatan PM dan DM karena efek anti-inflamasinya yang kuat.
      B. Imunosupresan
    • Obat seperti methotrexate, azathioprine, dan mycophenolate mofetil digunakan sebagai agen penyelamat atau untuk menurunkan dosis kortikosteroid.
      C. Terapi Antimalaria
    • Hidroksiklorokuin sering digunakan untuk gejala kulit DM.
  3. Pengobatan Biologis dan Terapi Sasaran
    A. Agen Biologis

    • Obat biologis seperti rituximab telah menunjukkan keefektifan pada beberapa pasien dengan PM dan DM yang tidak merespons terapi standar.
      B. Inhibitor Kinase
    • Terapi baru seperti tofacitinib, yang menghambat jalur sinyal intraseluler, sedang dalam penelitian.
  4. Terapi Adjuvan dan Pendukung
    A. Terapi Fisik

    • Latihan terstruktur dan fisioterapi adalah komponen penting untuk menjaga kekuatan dan fungsi otot.
      B. Suplemen dan Nutrisi
    • Suplemen seperti vitamin D dan kalsium mungkin direkomendasikan untuk mendukung kesehatan tulang, terutama pada pasien yang menggunakan kortikosteroid.
  5. Riset Terkini dan Studi Klinis
    A. Uji Klinis

    • Tinjauan terhadap uji klinis yang sedang berlangsung, mencari terapi yang lebih efektif dan dengan efek samping yang lebih sedikit.
      B. Terapi Personalisasi
    • Eksplorasi pendekatan pengobatan yang disesuaikan berdasarkan profil molekuler individu pasien.
  6. Manajemen Multidimensi
    A. Pendekatan Multidisiplin

    • Pengelolaan PM dan DM memerlukan kerja sama dari tim medis yang melibatkan reumatolog, dermatolog, ahli neurologi, dan fisioterapis.
      B. Pendidikan Pasien dan Dukungan
    • Pendidikan tentang kondisi dan pemantauan diri untuk perubahan gejala, serta dukungan emosional dan psikologis.

Kesimpulan:
Pengobatan PM dan DM tetap kompleks dan sering memerlukan kombinasi terapi imunosupresan dan adjuvan. Kortikosteroid tetap sebagai tulang punggung terapi, namun imunosupresan dan agen biologis kini menjadi bagian penting dari rejimen pengobatan, terutama untuk kasus yang resisten atau dengan efek samping yang signifikan. Penelitian terbaru dan uji klinis sedang dilakukan untuk memperluas pilihan terapi yang tersedia dan meningkatkan hasil jangka panjang pasien dengan PM dan DM. Pengelolaan yang sukses sering kali membutuhkan pendekatan yang individualisasi dan multidisiplin.