proofdaily.com – Ketidakstabilan tampak menggelayuti masa depan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia, menurut analisis Ilya Ponomarev, mantan anggota parlemen Rusia yang kini menjadi kritikus terkemuka terhadap Putin.
Pemaparan Masalah:
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2024 dengan Express, Ponomarev menggambarkan situasi ketidakpuasan yang meningkat di kalangan elit Kremlin dan veteran militer, sebagian besar dikarenakan kebijakan luar negeri Putin yang terus menerus konfrontatif terhadap Barat.
Penyebab Utama:
Ponomarev menekankan bahwa perang di Ukraina telah menyebabkan ketegangan dan mengakibatkan kerugian finansial yang besar bagi elit Rusia, akibat dari sanksi internasional dan deteriorasi hubungan dengan negara-negara Barat.
Kelompok yang Terpengaruh:
Menurut Ponomarev, kelompok bisnis muda Rusia, yang kurang terpengaruh oleh sanksi dan memiliki hubungan luas dengan Barat, sangat frustrasi dengan gagalnya Putin dalam mengamankan gencatan senjata dan memulihkan hubungan normal dengan Barat.
Potensi Ancaman:
Penelitiannya juga mengungkapkan bahwa rasa kecewa tidak hanya terbatas pada elit saja. Para veteran militer yang kembali dari garis depan merasa dikhianati oleh pemerintah pusat dan menyimpan senjata secara sembunyi-sembunyi, menambah potensi untuk kekacauan internal.
Prospek Masa Depan:
Ponomarev memprediksi bahwa ketidakpuasan ini dapat memicu konflik internal yang serius di kalangan elite yang mungkin berkembang menjadi revolusi. Ia menekankan pentingnya dukungan Barat dalam mengarahkan perubahan ini ke arah yang positif untuk menghindari kemungkinan naiknya kekuatan fasis dan terjadinya perang saudara.
Ponomarev berargumen bahwa parlemen pemberontak bisa memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan yang lebih stabil untuk Rusia. Ia menggarisbawahi bahwa stabilisasi situasi politik internal Rusia sangat bergantung pada keterlibatan dan dukungan dari negara-negara Barat.
Dengan analisis yang mendalam dan pemahaman yang luas mengenai dinamika politik internal Rusia, Ponomarev menyoroti bahwa situasi saat ini sangat kritis dan memerlukan perhatian serta tindakan yang tepat untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.